Rectoverso karya Dewi 'Dee' Lestari sudah mulai tayang di hari cinta, 14 Februari 2013. Mengusung lima kisah, yang mungkin dianggap paling cantik secara visual.
Saya nonton teaser Rectoverso sesaat sebelum film apik tentang budak Django Unchained diputar. Berhubung saya nonton di tanggal 13, maka banyak sekali film bertema Valentine ditawarkan. Komodifikasi Valentine, tentu saja. Selain rectoverso, ada film besutan Monty Tiwa juga. Kalau enggak salah, judulnya Kata Hati ya?
Nah, Rectoverso sendiri sebuah omnibus, disutradarai lima aktris cantik untuk kisah:
- Malaikat juga tahu
- Firasat
- Cicak di dinding
- Curhat buat sahabat
- Hanya isyarat
Sejauh ingatan, saya baca Rectoverso saat pertama diluncurkan Juli 2008. Hadrcover seperti jilidan skripsi. Warna hijau, lengkap dengan CD nya, berisi 11 lagu. Sebab konsepnya memang, satu lagu satu kisah. Jadi, baca ceritanya sembari mendengarkan lagunya. :D
SOLD #NyonyaBukuGarageSale |
Rectoverso disajikan dalam tampilan visual yang cantik. Kertas buku penuh ilustrasi manis. Senada
dengan kisah cinta yang manis. "Manis" disini bukan berarti happy ending ya.. No... sejak pertama kali menulis dan meluncurkan Supernova pertama: Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, Dee tidak pernah tuh berkisah tentang cerita cinta penuh gula. Sebaliknya, banyak cinta sebelah pihak yang jadi bahan dasar.
Namun, Dee memilih kata-kata yang manis, puitis. Pasti deh, bisa banget dikutip. Dijadiin tagline blog, status Facebook. Hihi.. Misalnya yang ini...
Sahabat saya itu adalah orang yang berbahagia. Ia hanya mengetahui apa yang ia sanggup miliki. Saya adalah orang yang paling bersedih, karena saya mengetahui apa yang tak sanggup saya miliki. (Curhat Buat Sahabat- Rectoverso- Dee)
Dulu saya masih bisa menikmati kisah-kisah itu, tapi lupa. Hehehe. Yang masih keingetan banget cuma Malaikat Juga Tahu dan Grow a Day Older (yang ini tidak difilm-kan). Pun kalau buka-buka arsip Goodreads, saya cuma kasih dua bintang. Huhuhu. Jujur saja, sebagai pembaca buku fiksi Dee mulai dari Supernova pertama, tak ada yang baru dari antologi ini. Lagi-lagi bicara tentang cinta tak terucap, tak kesampaian. Tentang lagu-lagu dalam kepingan CD sih, menurut saya, lebih lumayan ketimbang bukunya. :D
Lima tahun kemudian, 2013, saat Rectoverso tampil sebagai teaser di bioskop, entah kenapa saya enggak tertarik. Apa karena usia ya? Hihihi.. Rectoverso cocok buat anak-anak galau usia 20an. Yang menjadikan "enggak berani ngomong sayang" sebagai masalah besar luar biasa pentingnya. Yang galau berat gara gara "aku jatuh cinta pada seseorang yang bisa kulihat punggungnya saja"
Haiah!
xixixixi....
Ah, sudahlah. Selamat menonton ya. :)
Ada lomba nulis cerpennya juga loh! Mulai 14 Feb 2013-14 Feb 2014.
Langsung cek ke http://rectoverso-film.tumblr.com/ aja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar